-->

Halaman

    Social Items

Monolog Angin - Titam Antasana
Monolog Angin - Titam Antasana
Aku cukup bahagia bisa merasakan kehadiranmu
Menyambutmu dengan cara yang paling kau suka
Kudongakkan kepala dengan memejamkan mata
Dan… Tangan merentang selebarnya

Monolog Angin

Oleh Titam Antasena

Angin… tak kutemui di sore berhujan ini Aku tak hanya ingin meluapkan perasaan…
Atau… Menerima luapan perasaan
Aku ingin berbagi
Rasa yang menjadi sesak hati

Bukan !
Ini bukan soal cinta atau asmara
Jika aku air kau bisa menjadi cangkir
Kita adalah dua hal yang bisa saling melengkapi
Atau… Lebih tepatnya
Kita bagai sepasang teko dan cangkir
Berbagi kopi di sore hari

Hey…! Ini bukan sore lagi
Senja sudah mencapai kaki
Dan malam nanti tak kau temui purnama lagi
Kau masih tetap angin bukan?

Anginku…
Sahabat sejati tanpa perwujudan diri
Berhembus semaumu
Dan hilangmu tanpa mengadu
Bagaimana aku bisa menggapaimu ?
Kau hanya angin!
Aku bisa melayang diantaramu
Tapi… Memilikimu…
Kekonyolan kurasa

Dimana aku akan menyimpanmu?
Kantong plastik?
Toples kue ?
Atau… Balon ulang tahun keponakanku?
Tak kuasa aku melihatmu tertahan dan terpenjara didalam sana

Aku cukup bahagia
Bisa merasakan kehadiranmu
Menyambutmu dengan cara yang paling kau suka
Kudongakkan kepala
Dengan memejamkan mata
Dan… Tangan merentang selebarnya.

*****

Gresik, 08 Februari 2018

Nah sobat demikian artikel tentang Monolog Angin semoga bermanfaat.

2018 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Puisi Angin [Monolog Angin]

Monolog Angin - Titam Antasana
Monolog Angin - Titam Antasana
Aku cukup bahagia bisa merasakan kehadiranmu
Menyambutmu dengan cara yang paling kau suka
Kudongakkan kepala dengan memejamkan mata
Dan… Tangan merentang selebarnya

Monolog Angin

Oleh Titam Antasena

Angin… tak kutemui di sore berhujan ini Aku tak hanya ingin meluapkan perasaan…
Atau… Menerima luapan perasaan
Aku ingin berbagi
Rasa yang menjadi sesak hati

Bukan !
Ini bukan soal cinta atau asmara
Jika aku air kau bisa menjadi cangkir
Kita adalah dua hal yang bisa saling melengkapi
Atau… Lebih tepatnya
Kita bagai sepasang teko dan cangkir
Berbagi kopi di sore hari

Hey…! Ini bukan sore lagi
Senja sudah mencapai kaki
Dan malam nanti tak kau temui purnama lagi
Kau masih tetap angin bukan?

Anginku…
Sahabat sejati tanpa perwujudan diri
Berhembus semaumu
Dan hilangmu tanpa mengadu
Bagaimana aku bisa menggapaimu ?
Kau hanya angin!
Aku bisa melayang diantaramu
Tapi… Memilikimu…
Kekonyolan kurasa

Dimana aku akan menyimpanmu?
Kantong plastik?
Toples kue ?
Atau… Balon ulang tahun keponakanku?
Tak kuasa aku melihatmu tertahan dan terpenjara didalam sana

Aku cukup bahagia
Bisa merasakan kehadiranmu
Menyambutmu dengan cara yang paling kau suka
Kudongakkan kepala
Dengan memejamkan mata
Dan… Tangan merentang selebarnya.

*****

Gresik, 08 Februari 2018

Nah sobat demikian artikel tentang Monolog Angin semoga bermanfaat.

2018 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Subscribe Our Newsletter