-->

Halaman

    Social Items

Cerita masa lalu, pelajaran dari masa lalu
Pena Kecil - Selalu ada cerita dari masa lalu, entah itu cerita menarik maupun cerita yang menyayat hati.

Tapi percayalah, semua berawal dari sini, biarlah masa lalu menjadi kenangan, ambil saja pelajaran yang terbaik untuk di jadikan bekal di masa yang akan datang.

Untukmu Masa Lalu Ku

Oleh Noer Al Boeyani

Kau tidak bersalah apa pun atas perpisahan kita. Mungkin memang benar bahwa aku bukanlah orang yang sanggup membuatmu ingin berjuang. Lebih dari itu, mungkin memang aku bukanlah bagian dari rencana tuhan untukmu.

Sudah kesekian kalinya aku merasa kehilangan. Namun kehilanganmu adalah sesak yang paling menyakitkan. Entahlah.!!! Merelakanmu adalah suatu yang tak mudah untuk dilakukan.

Andai kau tahu. Setelah kau memutuskan untuk pergi, rindu bukanlah sesuatu yang menyenangkan. malam seakan terasa lebih panjang. Aku begitu rindu perbincangan-perbincangan sederhana kita. Aku rindu saat kita bertukar cerita. Rindu dengan canda tawa kita saat bersama. Aku katakan kepergianmu tak lantas mematikan rindu.

Aku mungkin sama dengan mereka-mereka yang membenci kehilangan dan tidak menyukai perpisahan. Namun setelah kau pergi, aku harus belajar merelakan. Beritahu aku, harus dengan cara apa aku bisa melupakan? Kau tahu, ini tidak pernah mudah. Kuperjelas, menjalani setiap hari-hari ku yang mana harus tanpamu tidak lah mudah untukku.

Setelah sekian waktu kita bersama, dan sekarang perpisahan yang tak bisa kurelakkan yang hanya menyisakan rahasia, tanya, dan rindu, bolehkah aku bertanya sesuatu? Siapakah yang sanggup menggantikan aku di hatimu?

Kadang, keingintahuanku adalah penyebab air mataku kembali terjatuh. Rasanya masih belum rela jika benar-benar terganti dari hatimu. Namun, aku juga bukan siapa-siapamu. Aku tidak berhak melarangmu.

Hmmm... ya sudahlah, siapa pun itu. Semoga Ia adalah seseorang yang sanggup membuatmu berhenti mencari, seseorang yang membuatmu berjuang, dan seseorang yang dalam menyabarimu lebih baik dari aku.

Satu pesanku, siapa pun seseorang itu, semoga kau tidak akan memberinya luka yang sama seperti yang kau berikan kepadaku. Kau harus bahagia, karena aku tidak ingin perpisahan kita menjadi percuma begitu saja.Jika berkenan, ada sebuah permohonan dariku. Tolong sampaikan kepada Ia (penggantiku), aku titip doa, cinta, dan rindu untuk seseorang yang kini ada dalam genggammu. Jangan sampai gagal sepertiku dalam membahagiakannya (kamu).
Note: Tulisan ini saya persembahkan untuk masa lalu, seseorang yang pernah mewarnai hidupku, menjadi tembok untuk bersandar ketika aku akan terjatuh yang sekarang sudah tidak lagi.
Nah sobat demikian artikel Untuk Masa Lalu, semoga bermanfaat.

2017 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Untuk Masa Lalu

Cerita masa lalu, pelajaran dari masa lalu
Pena Kecil - Selalu ada cerita dari masa lalu, entah itu cerita menarik maupun cerita yang menyayat hati.

Tapi percayalah, semua berawal dari sini, biarlah masa lalu menjadi kenangan, ambil saja pelajaran yang terbaik untuk di jadikan bekal di masa yang akan datang.

Untukmu Masa Lalu Ku

Oleh Noer Al Boeyani

Kau tidak bersalah apa pun atas perpisahan kita. Mungkin memang benar bahwa aku bukanlah orang yang sanggup membuatmu ingin berjuang. Lebih dari itu, mungkin memang aku bukanlah bagian dari rencana tuhan untukmu.

Sudah kesekian kalinya aku merasa kehilangan. Namun kehilanganmu adalah sesak yang paling menyakitkan. Entahlah.!!! Merelakanmu adalah suatu yang tak mudah untuk dilakukan.

Andai kau tahu. Setelah kau memutuskan untuk pergi, rindu bukanlah sesuatu yang menyenangkan. malam seakan terasa lebih panjang. Aku begitu rindu perbincangan-perbincangan sederhana kita. Aku rindu saat kita bertukar cerita. Rindu dengan canda tawa kita saat bersama. Aku katakan kepergianmu tak lantas mematikan rindu.

Aku mungkin sama dengan mereka-mereka yang membenci kehilangan dan tidak menyukai perpisahan. Namun setelah kau pergi, aku harus belajar merelakan. Beritahu aku, harus dengan cara apa aku bisa melupakan? Kau tahu, ini tidak pernah mudah. Kuperjelas, menjalani setiap hari-hari ku yang mana harus tanpamu tidak lah mudah untukku.

Setelah sekian waktu kita bersama, dan sekarang perpisahan yang tak bisa kurelakkan yang hanya menyisakan rahasia, tanya, dan rindu, bolehkah aku bertanya sesuatu? Siapakah yang sanggup menggantikan aku di hatimu?

Kadang, keingintahuanku adalah penyebab air mataku kembali terjatuh. Rasanya masih belum rela jika benar-benar terganti dari hatimu. Namun, aku juga bukan siapa-siapamu. Aku tidak berhak melarangmu.

Hmmm... ya sudahlah, siapa pun itu. Semoga Ia adalah seseorang yang sanggup membuatmu berhenti mencari, seseorang yang membuatmu berjuang, dan seseorang yang dalam menyabarimu lebih baik dari aku.

Satu pesanku, siapa pun seseorang itu, semoga kau tidak akan memberinya luka yang sama seperti yang kau berikan kepadaku. Kau harus bahagia, karena aku tidak ingin perpisahan kita menjadi percuma begitu saja.Jika berkenan, ada sebuah permohonan dariku. Tolong sampaikan kepada Ia (penggantiku), aku titip doa, cinta, dan rindu untuk seseorang yang kini ada dalam genggammu. Jangan sampai gagal sepertiku dalam membahagiakannya (kamu).
Note: Tulisan ini saya persembahkan untuk masa lalu, seseorang yang pernah mewarnai hidupku, menjadi tembok untuk bersandar ketika aku akan terjatuh yang sekarang sudah tidak lagi.
Nah sobat demikian artikel Untuk Masa Lalu, semoga bermanfaat.

2017 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Subscribe Our Newsletter