-->

Halaman

    Social Items

Ikhlas, kata-kata mengikhlaskan, artikel cinta, mengikhlaskan cinta, belajar ikhlas
Berjuang Dalam Keiklasan

Darimu Aku Belajar Rasanya Berjuang dalam Keikhlasan [Mengiklaskan itu Tidak Mudah]


Jodoh itu bukan apa yang aku mau dan Tuhan harus mau, tapi tentang bagaimana aku mau dan Tuhan Ridho”.
Hai kamu, apa kabar?

Hari ini aku begitu lelah, aku rindu ketika handphone ku berdering memecah sepi di kamarku “Jelek...” sapamu saat aku membaca sebaris pesan di handpone ku. Namun aku tahu, rindu itu hanyalah rindu yang saat ini harusnya sudah ku pendam jauh dalam angan agar tak lagi muncul ke permukaan.

Seandainya engkau tahu ketika bagaimana rasa panas dan dinginnya tubuhku saat kau beritahukan aku tentang kumbang barumu itu, sontak jantungku serasa ingin berhenti berdetak, air mata menumpuk di kelopak namun tak bisa tumpah.

Pada saat itu juga aku merasakan kekacauan merasuki jiwa dan tubuhku, mata dan telingaku tak mau lagi melihat ataupun mendengar apapun tentangmu tak peduli alasanmu, yang aku tahu saat itu adalah kekecewaan yang begitu besar, bahkan aku lupa bahwasanya setiap manusia harus siap kehilangan.

Kamu tidak tahu bagaimana aku berjuang mengikhlaskanmu.


Semenjak cerita menyayat hati yang aku terima darimu, aku berjuang keras memperkerjakan otakku agar ia tak terus membencimu, merasa kecewa, kamu tidak tahu bagaimana berjuangnya aku menguatkan hati yang saat ini benar-benar rapuh.

Ketika aku bangun pagi saat ini, lalu menerima kenyataan bahwa masa depanku bukan KAMU.


Ya.. semenjak hari itu kuputuskan untuk menghilang agar tak lagi ku temui namamu atau kabar apapun tentangmu hanya untuk melindungi diriku dari rasa sakit hati, berusaha mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, tersenyum walau berat,mengatakan aku baik-baik saja kepada setiap yang bertanya padaku.

Aku sadar bahwa Tuhan sedang mengajariku bagaimana seharusnya ikhlas itu.


Kini aku sadar aku punya Tuhan dia skenario terbaik untuk drama di dunia ini, bukankah dipertemukan dengan yang salah agar mendapatkan yang benar? Bukan lagi saat nya aku untuk jatuh cinta lagi saat ini, tidak ingin lagi merasakan cinta lalu kecewa.

Inilah pedihnya ketika manusia menyandarkan harapan pada selain-Nya, lupa bahwa ada cinta yang lebih tinggi. Tuhan mengingatkan dan mengajariku bagaimana bersabar, bagaimana tetap tersenyum dalam keadaan seburuk apapun, terutama ikhlas.

Jujur saja aku hanya tidak ingin lukaku yang setengah kering ini bertambah parah ketika aku lihat atau aku dengar kabar tentangmu, aku sadar ikhlasku belum sepenuhnya, namun setidaknya aku mau belajar. Datanglah ketika lukaku sudah sembuh, datanglah nanti iya nanti ketika sudah kutemukan masa depanku.

Aku ikhlas.. dan aku tidak akan bahagia jika aku tidak mengikhlaskanmu. Aku juga ingin bahagia dengan ataupun tanpamu, tenang saja aku selalu mendoakanmu dalam rindu yang harus kubatasi.
Jodoh itu bukan apa yang aku mau dan Tuhan harus mau, tapi tentang bagaimana aku mau dan Tuhan Ridho.
Nah sobat, demikian artikel tentang Darimu Aku Belajar Rasanya Berjuang dalam Keikhlasan, Semoga bermanfaat.

2018 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Darimu Aku Belajar Rasanya Berjuang dalam Keikhlasan

Ikhlas, kata-kata mengikhlaskan, artikel cinta, mengikhlaskan cinta, belajar ikhlas
Berjuang Dalam Keiklasan

Darimu Aku Belajar Rasanya Berjuang dalam Keikhlasan [Mengiklaskan itu Tidak Mudah]


Jodoh itu bukan apa yang aku mau dan Tuhan harus mau, tapi tentang bagaimana aku mau dan Tuhan Ridho”.
Hai kamu, apa kabar?

Hari ini aku begitu lelah, aku rindu ketika handphone ku berdering memecah sepi di kamarku “Jelek...” sapamu saat aku membaca sebaris pesan di handpone ku. Namun aku tahu, rindu itu hanyalah rindu yang saat ini harusnya sudah ku pendam jauh dalam angan agar tak lagi muncul ke permukaan.

Seandainya engkau tahu ketika bagaimana rasa panas dan dinginnya tubuhku saat kau beritahukan aku tentang kumbang barumu itu, sontak jantungku serasa ingin berhenti berdetak, air mata menumpuk di kelopak namun tak bisa tumpah.

Pada saat itu juga aku merasakan kekacauan merasuki jiwa dan tubuhku, mata dan telingaku tak mau lagi melihat ataupun mendengar apapun tentangmu tak peduli alasanmu, yang aku tahu saat itu adalah kekecewaan yang begitu besar, bahkan aku lupa bahwasanya setiap manusia harus siap kehilangan.

Kamu tidak tahu bagaimana aku berjuang mengikhlaskanmu.


Semenjak cerita menyayat hati yang aku terima darimu, aku berjuang keras memperkerjakan otakku agar ia tak terus membencimu, merasa kecewa, kamu tidak tahu bagaimana berjuangnya aku menguatkan hati yang saat ini benar-benar rapuh.

Ketika aku bangun pagi saat ini, lalu menerima kenyataan bahwa masa depanku bukan KAMU.


Ya.. semenjak hari itu kuputuskan untuk menghilang agar tak lagi ku temui namamu atau kabar apapun tentangmu hanya untuk melindungi diriku dari rasa sakit hati, berusaha mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, tersenyum walau berat,mengatakan aku baik-baik saja kepada setiap yang bertanya padaku.

Aku sadar bahwa Tuhan sedang mengajariku bagaimana seharusnya ikhlas itu.


Kini aku sadar aku punya Tuhan dia skenario terbaik untuk drama di dunia ini, bukankah dipertemukan dengan yang salah agar mendapatkan yang benar? Bukan lagi saat nya aku untuk jatuh cinta lagi saat ini, tidak ingin lagi merasakan cinta lalu kecewa.

Inilah pedihnya ketika manusia menyandarkan harapan pada selain-Nya, lupa bahwa ada cinta yang lebih tinggi. Tuhan mengingatkan dan mengajariku bagaimana bersabar, bagaimana tetap tersenyum dalam keadaan seburuk apapun, terutama ikhlas.

Jujur saja aku hanya tidak ingin lukaku yang setengah kering ini bertambah parah ketika aku lihat atau aku dengar kabar tentangmu, aku sadar ikhlasku belum sepenuhnya, namun setidaknya aku mau belajar. Datanglah ketika lukaku sudah sembuh, datanglah nanti iya nanti ketika sudah kutemukan masa depanku.

Aku ikhlas.. dan aku tidak akan bahagia jika aku tidak mengikhlaskanmu. Aku juga ingin bahagia dengan ataupun tanpamu, tenang saja aku selalu mendoakanmu dalam rindu yang harus kubatasi.
Jodoh itu bukan apa yang aku mau dan Tuhan harus mau, tapi tentang bagaimana aku mau dan Tuhan Ridho.
Nah sobat, demikian artikel tentang Darimu Aku Belajar Rasanya Berjuang dalam Keikhlasan, Semoga bermanfaat.

2018 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Subscribe Our Newsletter