-->

Halaman

    Social Items

Secangkir Kopi Bersama Bayangmu

Secangkir Kopi Bersama Bayangmu

Oleh: Pena Kecil

Sore ini masih seperti biasanya, secangkir kopi hitam bersama batang-batang rokok yang menemani sepiku. Ku nikmati setiap tegukan kopi ini sembari ku hisap sedikit demi sedikit rokok pada jemariku. Sesekali aku tersenyum melihat sepasang burung di atas genteng perumahan. Mereka nampak bahagia, tanpa beban yang di pikulnya.

Aku mulai berandai-andai, jika saja aku memiliki sayap, aku akan terbang bebas melihat bintang-bintang di kegelelapan malam yang mencekam, hingga hayalku berakhir begitu saja setelah sosok bayang melintas di depan mata.

Bayang-bayang yang membuatku kembali merasakan cinta yang sudah lama aku acuhkan. Bayang-bayang yang selalu menjadikan sedihku menjadi sebuah kebahagian. Bayang-bayang yang mengajari dan memintaku untuk menjadi manusia yang membanggakan.

Aku berbicara tentang seorang gadis yang dengan tulus menemani sepiku, dengan gagah menghapus setiap airmata yang menetes dipipiku, dengan halus mengucapkan kata demi kata untuk membuatku bahagia, gadis yang mampu mengubah kerasnya hatiku menjadi lembut, gadis yang dengan tulus meminta kepada yang menciptakan aku dan dia, bukan menggodaku sepanjang waktu, gadis yang dengan keperibadiannya mengajakku untuk lebih baik lagi menjalani hidup ini. Itu semua yang menjadikan aku bangga menjadi aku yang dia pilih.

Sejenak aku berfikir, sebelum bayang itu berlalu, mengapa dia memilihku? Apa lebihnya aku dibanding mereka-mereka yang sanggup membuat dia berkeliling melihat indahnya dunia? Mereka-mereka yang sanggup membuat dia lebih berbahagia.

Namun semua itu tertepiskan saat aku ingat kalimat yang pernah terucap dari bibir merah muda miliknya. Seprerti ini;
“Bahagia itu kita sendiri yang ciptain dan aku bahagia bersamamu”.
Aku tersenyum dan bayang itu berlalu dari pandanganku. Sembari meneguk kembali secangkir kopi yang sejenak aku lupakan karena bayangnya lalu aku berkata, “Terimakasih telah membuatku merasa hidup dan bahagia”.

Jombang, 07 Maret 2017

Nah sobat demikian artikel tentang Secangkir Kopi Bersama Bayangmu semoga bermanfaat.

2017 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Secangkir Kopi Bersama Bayangmu

Secangkir Kopi Bersama Bayangmu

Secangkir Kopi Bersama Bayangmu

Oleh: Pena Kecil

Sore ini masih seperti biasanya, secangkir kopi hitam bersama batang-batang rokok yang menemani sepiku. Ku nikmati setiap tegukan kopi ini sembari ku hisap sedikit demi sedikit rokok pada jemariku. Sesekali aku tersenyum melihat sepasang burung di atas genteng perumahan. Mereka nampak bahagia, tanpa beban yang di pikulnya.

Aku mulai berandai-andai, jika saja aku memiliki sayap, aku akan terbang bebas melihat bintang-bintang di kegelelapan malam yang mencekam, hingga hayalku berakhir begitu saja setelah sosok bayang melintas di depan mata.

Bayang-bayang yang membuatku kembali merasakan cinta yang sudah lama aku acuhkan. Bayang-bayang yang selalu menjadikan sedihku menjadi sebuah kebahagian. Bayang-bayang yang mengajari dan memintaku untuk menjadi manusia yang membanggakan.

Aku berbicara tentang seorang gadis yang dengan tulus menemani sepiku, dengan gagah menghapus setiap airmata yang menetes dipipiku, dengan halus mengucapkan kata demi kata untuk membuatku bahagia, gadis yang mampu mengubah kerasnya hatiku menjadi lembut, gadis yang dengan tulus meminta kepada yang menciptakan aku dan dia, bukan menggodaku sepanjang waktu, gadis yang dengan keperibadiannya mengajakku untuk lebih baik lagi menjalani hidup ini. Itu semua yang menjadikan aku bangga menjadi aku yang dia pilih.

Sejenak aku berfikir, sebelum bayang itu berlalu, mengapa dia memilihku? Apa lebihnya aku dibanding mereka-mereka yang sanggup membuat dia berkeliling melihat indahnya dunia? Mereka-mereka yang sanggup membuat dia lebih berbahagia.

Namun semua itu tertepiskan saat aku ingat kalimat yang pernah terucap dari bibir merah muda miliknya. Seprerti ini;
“Bahagia itu kita sendiri yang ciptain dan aku bahagia bersamamu”.
Aku tersenyum dan bayang itu berlalu dari pandanganku. Sembari meneguk kembali secangkir kopi yang sejenak aku lupakan karena bayangnya lalu aku berkata, “Terimakasih telah membuatku merasa hidup dan bahagia”.

Jombang, 07 Maret 2017

Nah sobat demikian artikel tentang Secangkir Kopi Bersama Bayangmu semoga bermanfaat.

2017 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).


Subscribe Our Newsletter