Pena Kecil selamat pagi sobat, apa kabar hari ini? Semoga rahmat dan nikmat.Nya selalu untuk kita semua. Semangat menyambut hari dengan Pesan dari mentari Pagi yang ada dalam artikel di bawah ini. Kali ini admin akan membagikan sebuah artikel dari kontributor Pena Kecil.
Seperti artikel sebelumnya yang berjudul Semesta, Senja dan Jingga, artikel ini juga pernah admin terbitkan di blog sebelumnya yang sudah admin tutup, sekarang admin terbitkan lagi di Pena Kecil. Seperti apa sih artikelnya? Langsung aja cek di bawah ini.
Pesan dari Mentari Pagi
Oleh Ade Novit Rahmawan
Rasanya, seperti lama sekali tak merasakan suasana pagi seperti ini. Melihat bapak-bapak setengah baya sedang lari pagi, muda-mudi yang terlihat rapi dan wangi hendak pergi sekolah atau yang kuliah, ibu-ibu yang mengantar sekolah anaknya, suasana pasar yang ramai, bersama kuning khas mentari pagi ditambah sejuk ala udara pagi. Memang tak asing, tapi ada yang berbeda dengan pagi ini. Rasanya.
Aku, yang begitu lama tak saling sapa dengan mentari dan tak bertukar senyum dengan udara pagi. Aku, yang selama ini berlindung mencari damai di selimut malam, bercerita bersama bulan dan kunang-kunang. Malam sudah seperti waktu yang tak lepas dari waktu pelarianku. Dan terlelap ketika mentari menampakkan diri.
Hari ini, di pagi ini, seperti ada yang ingin menyampaikan pesan kepadaku. Dan pesan itu telah sampai di dadaku. Ingin kubaca pesannya, dengan sedikit keberanian yang kupaksa.
Untukmu Pemuja Harapan
Sendiri ku berjalan, terasa kosong
Sendiri ku bermimpi, terasa hampa
Berjalan dan bermimpi, menanam harapan
Mencoba untuk meraih, bersama kalian
Tanpa mengusik perbedaan, kita berjalan
Tanpa mengutuk perpisahan, kita bermimpi
Dan tak bisa hidup, tanpa harapan
Mari meraih mimpi, wahai sang pemimpi
Dan percaya lah, setiap hadirku membawa sebuah harapan-harapan yang dititipkan dari Sang Pemilik Cinta.
Selama aku masih terbit dan masih bisa menyilaukan matamu karena sinarku, masih ada waktu untuk menjadi yang lebih baik.
PERCAYALAH!!!"
Dari Mentari Pagi
Seketika, kututup surat itu. Kusimpan rapi di saku celana lusuhku. Kuhirup udara pagi dengan dalam, nikmat sekali. Sensasinya seperti tiba-tiba ada yang memaksa tubuh ini segera bangkit untuk menjalani hari dengan penuh gairah. Seperti gairah cinta Rahwana untuk dewi Shinta.
Terima kasih Mentari…
Nah sobat demikian artikel tentang Pesan dari Mentari Pagi, semoga bermanfaat.
2018 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).