Semesta, Senja dan Jingga itu seperti kita [Aku, Kamu dan Dia]
Pernahkah kau bertanya, senja itu milik siapa? Apakah kau tau bahwa jingga tak selalu ada di setiap senja, karena adakalanya senja menjadi kelabu. Lalu siapa pemilik senja?
Pernahkah kau renungkan tentang siapa yang selalu setia dengan senja? Semesta, dialah pemilik senja. Mengapa begitu? Renungkanlah, semesta tak pernah meninggalkan senja, tak perduli saat itu senja berubah dari jingga menjadi kelabu, semesta akan selalu menemaninya.
Jika aku mengumpamakan, semesta, senja dan jingga hampir sama dengan kita. Mungkin aku semesta, kau senja, dan dia jingga yang terkadang indah bagimu.
Lelah, hanya lima huruf, namun apakah kau tahu saat lelah datang, akan ada yang tersakiti dan ada yang tersenyum bahagia.
Kau tahu senja? terkadang semesta merasa tersakiti saat kau lupa dengannya. Sedangkan jingga, dia akan tersenyum bahagia saat dekat dengan senja. Kau tahu mengapa? Sebab, saat senja berwarna jingga, ada keindahan tersendiri yang tercipta, sampai senja pun lupa siapa pemilik yang sebenarnya.
Saat awan mendung menghalangi warna merah keemasan, siapa yang setia menemani senja? Saat kabut menutupnya, siapa yang memohon kepada mentari agar menyapa senja? Semua tahu jawabannya, tapi kenapa, kenapa saat semesta berusaha selalu ada untuk senja, disaat itu senja begitu asik dengan jingga.
Senja... Kusadari kini kau sedang bahagia bersama jingga, memperlihatkan pesona merah keemasanmu di kanfas yang tak berbatas. Tapi saat keindahanmu menjadi kelabu, semesta yakin senja akan pulang. Semesta akan selalu sabar, karena semesta tahu jika semestalah tempat jingga berpulang.
Senja, berbahagialah bersamanya, bersama jingga sang pengindah senja. Semesta akan menunggu meski harus teracuhkan olehmu.
Nah sobat demikian artikel tentang Semesta, Senja dan Jingga, semoga bermanfaat.
2017 © Pena Kecil (https://tulispenakecil.blogspot.com*).